Berita Haji 2019 di Jakarta

Bagi sahabat satu yang berniat melakukan ibadah haji. Ada banyak perubahan aturan yang akan dilakukan pemerintah pada tahun 2019 nanti, mulai dari biaya kloter, kuota jemaah dan sebagainya.
Kementerian Agama saat ini sudah berjanji akan menetapkan BPIH atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 2019 pada akhir tahun 2018. Hal ini tentu saja dilakukan agar bisa memudahkan dan mempersiapkan para jemaah haji dalam melunasi pembayaran BPIH dan melakukan ibadah haji.

Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR akan segera membahas berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menunaikan ibadah haji tahun 2019. Banyak yang harus dipersiapkan mulai dari evaluasi dan laporan keuangan agar pembahasan BPIH 2019 selesai dilaksanakan.
Selain dengan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. Lukman Hakim Saifudin sebagai Menteri Agama pun mengatakan ada perubahan pengaturan kelompok terbang atau kloter haji pada 2019. Jika saat ini kloter haji diurus dan diatur oleh daerah, kloter haji 2019 mendatang akan diatur langsung oleh pusat, mulai dari konfigurasi manifest di pesawat dan berbagai hal lainnya.
Hal ini dilakukan agar mengurangi resiko terjadinya potensi pecah kloter saat memasuki fast track atau lintasan cepat imigrasi. Pembagian kloter haji oleh daerah pun terbilang kurang selaras dengan kebutuhan di lapangan. Jika pecah kloter ini terus menerus terjadi tentu saja akan menyebabkan proses perjalanan haji dari bandara di Arab Saudi menuju Makkah dan Madinah terhambat.
Karena itulah, Menteri Agama Lukman Hakim menyarankan agar pengaturan kloter dan perhitungan fast track dilakukan di pusat sejak awal agar bisa menghindari terjadinya pecah kloter atau kelompok yang terpisah.

Namun, belum ada berita haji 2019 di Jakarta yang jelas akan kuota calon jemaah haji tahun 2019. Pada tahun 2018, kuota haji yang diberikan pemerintah Arab Saudi untuk Indonesia yaitu sebanyak 221.000 jemaah, dan 221.000 jemaah tersebut dibagi dua tipe calon jemaah yaitu 204.000 jemaah regular dan 17.000 jemaah khusus.
Tak ada penambahan yang signifikan antara kuota tahun 2017 dan tahun 2018, namun pada tahun 2019 nanti, KBRI Arab Saudi mengupayakan agar kuota haji ditambah jadi 250.000 jemaah. Agus Maftuh sebagai Diplomasi Duta Besar mengatakan penambahan kuota ini dilakukan agar waktu keberangkatan haji bisa dikurangi, karena untuk saat ini saja, sahabat satu yang mengikuti Travel Haji Plus di Jakarta dan Bekasi harus menunggu puluhan tahun untuk menunaikan ibadah haji.
Selain itu, akan peningkatan kuota jemaah sebelumnya tidak dibarengi dengan peningkatan kualitas dan kapasitas di Mina. Terdapat banyak masalah di Mina, salah satunya adalah di Mina satu orang hanya disediakan tempat sebesar 0.9 Meter. Namun pemerintah sudah membuat solusi yaitu mencoba membangun kemah bertingkat dan memanfaatkan hotel yang dekat dengan Mina. Diharapkan juga akan dibangun perkemahan di luar Mina dan akses jalan keluar masuk yang mudah.

Selain pemerintah Indonesia, pemerintah kerajaan Arab Saudi pun terus berupaya meningkatkan pelayanan yang baik pada seluruh jemaah. Bukan hanya untuk jemaah Indonesia, namun juga untuk jemaah diseluruh dunia, salah satunya yaitu dengan mengeluarkan visa Furoda. Sudah ada banyak juga agen travel yang menyediakan paket haji Furoda 2019.
Upaya kenaikan kuota haji ini juga dilakukan karena semakin banyaknya jumlah jamaah dari Indonesia, sehingga para calon jemaah bisa menjalani ibadah haji dengan nyaman dan aman. Semoga saja peningkatan kuota haji dan peningkatan fasilitas bisa bertambah dengan mempererat hubungan antara Indonesia dan Arab Saudi.