Review Itinerary Umroh Plus Aqsa: Masjidil Aqsa dan Dome of Rock

Review Itinerary Umroh Plus Aqsa: Masjidil Aqsa dan Dome of Rock

Destinasi utama kita dalam paket umroh plus Aqsa tentu saja Masjid Al-Aqsa yang mulia. Selain kita pasti mengunjungi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga. Melalui paket umroh plus Aqsa ini lengkap sudah, sekali melakukan perjalanan, tiga masjid termulia bisa dilampaui. Tapi tahukah Anda? Apa dan bagaimana bentuk Masjid Al-Aqsa itu?

Banyak orang menganggap bahwa Masjid Al-Aqsa merupakan benar-benar sebuah masjid, umumnya berkubah emas apabila kita mencarinya di dunia maya. Ada pula yang mempercayai bahwa sesungguhnya Masjid Al-Aqsa adalah bangunan berkubah abu-abu. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Masjid Al-Aqsa sejatinya merupakan kompleks yang di dalamnya terdapat sejumlah bangunan penting, seperti Kubah Ash-Shakhrah (Kubah Batu/Dome of the Rock), Mushala Al-Marwani, Kubah Al-Mi’raj, Kubah As-Silsilah, Kubah An-Nabi, serta bangunan yang selama ini kita anggap sebagai Masjid Al-Aqsha. Perubahan penyebutan ini terjadi pada masa Kekhalifahan Utsmaniyah. Kala itu, wilayah kompleks Al-Aqsa disebut sebagai Al-Haram Asy-Syarif.

Bangunan berkubah abu-abu itu lebih tepatnya disebut dengan Masjid Al-Qibli. Dikenal pula dengan nama Al-Jami’ Al-Aqsa atau Al-Jami’ Al-Qibli. Masjid yang berada di bagian selatan kompleks inilah salah satu tujuan kita dalam paket umroh plus Aqsa.

Masjid Al-Jami’ Al-Aqsa berbentuk persegi dengan luas 35 ribu meter persegi. Adapun panjangnya mencapai 83 meter dan lebarnya 56 meter. Masjid ini mampu menampung kurang lebih 5 ribu jamaah.

Bangunan lain yang kerap dianggap sebagai Masjid Al-Aqsa ialah Kubah Ash-Shakhrah. Hal ini sedikit tak mengherankan karena kubah berwarna emasnya memang begitu menawan dan menyita perhatian. Meski memikat mata, bangunan ini sebenarnya beda dengan Masjid Al-Aqsa. Kubah Ash-Shakhrah atau Kubah Batu (Dome of the Rock) baru dibangun pada masa Bani Umayyah, sekitar tahun 691 – 715 Masehi.

Dome of Rock berbentuk oktagonal atau persegi delapan dengan diameter kubah berukuran sekitar 65 kaki atau 20 meter. Arsitektur bangunannya didominasi dengan gaya khas Bizantium abad ketujuh, meskipun beberapa sisi tetap mengalami kemodernan. Gaya arsitektur Dome of Rock bahkan menginspirasi seni bina sejumlah bangunan terkenal di dunia, seperti Gereja Oktagon St. Giacomo di Italia, makam Sultan Sulaiman di Istanbul, serta sebuah rumah ibadah di Budapest.

Bagian interior dan eksteriornya dihiasi dengan marmer, mosaik, dan plakat logam. Kecantikannya semakin dilengkapi dengan kaligrafi-kaligrafi indah di sepanjang sisinya. Menariknya lagi, Kesultanan Turki Utsmaniyah pernah turut memperbagus bangunan ini. Kubah Dome of Rock kemudian dilapisi emas dan langit-langitnya ditutupi ukiran kayu Ottoman. Kubah emas itulah yang membuat Dome of Rock terkenal, bahkan dikira sebagai Masjid Al-Aqsa.

Yang paling menyedot perhatian wisatawan ialah batu yang terletak tepat di bawah kubah. Batu ini dipercaya sebagai pijakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika perjalanan Isra Mi’raj. Di sekeliling batu diberi pagar untuk menjaga jarak dengan para pengunjung.

Selain Dome of the Rock, Kesultanan Turki Utsmaniyah juga pernah membangun tiga kubah lain di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. Ketiga kubah tersebut ialah Kubah Nabi yang berada di sebelah utara, Kubah Mi’raj yang juga ada di bagian utara, dan Kubah Silsilah yang berdiri di sisi timur. Ketiganya merupakan kubah biasa yang berdiri bebas. Sekadar berfungsi simbolik, tidak dijadikan sebagai masjid.

Selesai sudah menjelajahi setiap jengkal area kompleks Masjid Al-Aqsa. Tempat-tempat bersejarah ini tentu semakin mengingatkan kita mengenai perjuangan dakwah para nabi terdahulu. Termasuk sejarah mengenai keagungan dan kerjayaan Islam di masa lampau. Paket umroh plus Aqsa benar-benar akan membawa Anda semakin cinta dan bersemangat untuk menerapkan nilai-nilai Islam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *