Sekali Mendayung, Tiga Masjid Suci Terlampaui

Sahabat Jabir pernah meriwayatkan sebuah hadits dari Rasulullah Saw., “Shalat di Masjidil Haram senilai dengan seratus ribu shalat. Shalat di dalam masjidku (Masjid Nabawi) senilai dengan seribu shalat. Dan shalat di dalam Baitul Maqdis senilai dengan lima ratus shalat.” (Hr. Baihaqi)

Kalau Anda berkesempatan meraih tiga keutamaan tersebut dalam waktu singkat, Anda tentu tertarik, bukan?

Berumroh plus berwisata ke Masjidil Aqsha dapat menjadi alternatif pilihan Anda. Tidak hanya beribadah, Anda juga bisa menyambangi lokasi-lokasi penting peradaban Islam. Umroh menjadi terasa lebih menyenangkan!

Selama berumroh di Mekkah, raihlah kesempatan memperoleh pahala besar dengan memperbanyak ibadah di Masjidil Haram. Di waktu senggang, Anda dapat berkeliling ke sejumlah tempat penting, seperti Gua Hira, Gua Tsur, Padang Arafah, Jabal Rahmah, Mina, atau Muzdalifah.

Selepas itu, dapatkan pahala besar lainnya dengan memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi. Sekaligus berziarah ke makam Rasulullah Saw., Abu Bakar Ash-Shiddiq, dan Umar bin Khattab. Jangan lupa berdoa di salah satu tempat mustajab, yaitu Raudhah.

Terakhir, pergi ke masjid suci ketiga sekaligus kiblat pertama umat Islam. Kesempatan untuk mendulang pahala besar lainnya.

Biasanya, jamaah umroh atau wisatawan akan turun di Bandara Queen International Airport Amman, Yordania. Dari Amman, kemudian jamaah berangkat ke Yerussalem dengan melewati Bukit Zaitun (Mount of Olives). Dari atas bukit tersebut, bersiaplah kagum pada keindahan panorama kota Yerussalem.

Namun sebelum ke Masjidil Aqsha, Anda dapat singgah ke sejumlah area bersejarah. Misalnya ke makam Nabi Musa As. yang letaknya sekitar 20 km sebelah timur Yerussalem. Atau ke makam salah satu tokoh sufi terkenal, Rabi’ah Al-Adawiyah.

Masih berada di wilayah Amman, tepatnya di Petra, terdapat sebuah situs bersejarah yang dijuluki ‘Kota Hilang’ atau ‘Kota Batu’. Kota kuno Petra dibangun oleh Suku Nabatean sekitar tahun 312 SM. Uniknya, kota tersebut terbentuk di antara bukit-bukit batuan cadas (sand stone).

Untuk menjelajahi kota batu ini, Anda sangat memerlukan sepatu yang nyaman dan kondisi fisik yang prima. Letak antarobjek cukup berjauhan. Bahkan ada yang letaknya di atas bukit dan harus dijangkau dengan menaiki seribu anak tangga.

Setelah puas dengan eksotisme Amman, tiba saatnya menuju komplek Baitul Maqdis atau dikenal pula dengan Kota Tua Yerussalem (Old City Jerusalem).

Di sana, setidaknya kita akan mengunjungi Masjid Al-Mawarni, Masjid Al-Qadim, Kubah Shakhrah (Dome of The Rock), dan tentu saja Masjidil Aqsha.

Banyak orang mengira bahwa Masjidil Aqsha memiliki kubah berwarna keemasan. Pada kenyataannya, kubah keemasan itulah yang disebut Kubah Shakhrah. Sebuah bangunan tempat Rasulullah Saw. berpijak sebelum naik ke langit pada peristiwa Isra Mi’raj. Sedangkan Masjidil Aqsha memiliki kubah berwarna kehitaman.

Di sekeliling komplek tersebut, terdapat pula Tembok Ratapan yang kini dipakai oleh orang-orang Yahudi untuk berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka. Namun bagi kepercayaan Islam, tembok itu merupakan bagian dari Masjid Al-Burraq. Dinamakan demikian karena dahulu para nabi biasa menambatkan Buraq (tunggangan) mereka di sana.

Selain di Yerussalem, Anda dapat menyambangi lokasi penting lainnya. Misalnya berziarah ke makam Nabi Ibrahim as. dan Siti Sarah, Nabi Ishaq as., Nabi Ya’kub as., Nabi Yusuf as., dan Nabi Yunus as. di Hebron. Atau ke kota Bathlehem, tempat kelahiran Nabi Isa as.

Yang tak boleh ketinggalan pula, berenang di Laut Mati (Dead Sea). Kadar garam yang sangat tinggi akan membuat Anda mengambang dengan mudah. Tidak perlu balon, tidak butuh pelampung.

Akhirnya, tiga masjid suci umat Islam berhasil Anda kunjungi. Tetap niatkan bahwa perjalanan ini bukan berwisata semata, tetapi upaya meraih keridaan Allah Swt.