Manfaatkan Liburan Sekolah dengan memberikan Edukasi melalui Ibadah umroh dan Wisata Sejarah

“Libur telah tiba! Libur telah tiba!”

Senang rasanya melihat putra dan putri atau anak didik kita bergembira ketika libur sekolah datang. Apalagi jka kita mampu menyediakan liburan yang berkualitas bagi mereka. Bukan hanya bermain dan bersenang-senang, tetapi juga berisi nilai-nilai edukasi.

Ada banyak cara yang bisa kita coba. Misalnya jalan-jalan ke museum atau mengikuti kelas pengembangan diri, seperti kelas memasak dan membuat prakarya. Cara lain yang tak kalah seru, pergi umroh!

Putra/putri atau anak didik kita tidak lagi sekadar berlatih melalui kegiatan manasik haji. Mereka dapat merasakan langsung prosesi salah satu ibadah yang sangat dianjurkan ini. Anggap saja umroh tersebut seperti haji mini. Hanya berbeda pada prosesi wukuf di Padang Arafah saja. Selebihnya, mereka bisa tahu apa dan bagaimana berihram, larangan-larangan selama berihram, tujuh kali berputar mengelilingi ka’bah (thawaf), berlari kecil dari Safa ke Marwah (sa’i), hingga tahallul. Termasuk melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana bentuk Hajar Aswad dan sumur zam-zam. Serta hal-hal lain yang mungkin selama ini hanya bisa mereka saksikan fotonya di dunia maya.

Tidak berhenti sampai di situ. Ingatkan putra/putri atau anak didik kita agar siap-siap terpesona dengan tempat-tempat bersejarah nan eksotis di Mekkah dan Madinah.

Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sudah pasti meninggalkan decak kagum. Rasanya ingin tinggal selamanya di dua tempat mulia tersebut. Apalagi shalat di kedua masjid itu memiliki keutamaan beribu kali lipat dibandingkan shalat di masjid lain.

Belum lagi ketika kita mengunjungi Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Ketiga tempat utama yang didatangi saat berhaji. Kesempatan besar bagi kita untuk mengajarkan mereka mengenai prosesi rukun haji, seperti wukuf, mabit (bermalam) di Mina, dan melontarkan batu ke tiga tugu jumrah, serta sejarah di balik seluruh prosesi tersebut.

Jangan lupakan juga tempat-tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah.

Di Mekkah, perkenalkanlah putra/putri atau anak didik kita dengan tiga bukit termasyhur: Jabal Rahmah, Jabal Nur, dan Jabal Tsur.

Jabal Rahmah merupakan tempat bertemunya kembali Nabi Adam as. dan Hawa setelah keduanya terpisah saat turun dari surga. Di tempat itu pula, turun wahyu terakhir pada Rasulullah Saw. Adapun Jabal Nur terkenal oleh Gua Hira yang terletak di puncaknya. Di gua ini, Nabi Muhammad Saw. pertama kali menerima wahyu berupa surat Al-A’laq ayat 1-5. Sedangkan Jabal Tsur menyimpan gua yang fenomenal. Ketika dulu hijrah, Rasulullah Saw. dan Abu Bakar sempat bersembunyi di gua tersebut dari kejaran orang-orang Quraisy.

Di Madinah, ajaklah putra/putri atau anak didik kita pergi ke Jabal Uhud, Makam Baqi’, dan Masjid Qiblatain.

Di Jabal Uhud pernah terjadi pertempuran dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekkah. Tercatat 70 orang dari pasukan muslimin gugur dalam perang tersebut. Karena kecintaannya pada para korban tersebut, Rasulullah Saw. selalu berziarah ke Jabal Uhud setiap tahun.

Adapun Makam Baqi’ merupakan lokasi dimakamkannya sejumlah sahabat Rasulullah Saw. Di antaranya Utsman bin Affan, istri-istri Nabi, putra dan putri beliau, serta sejumlah sahabat lain. Sedangkan Masjid Qiblatain adalah saksi bisu peristiwa pemindahan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram pada tahun kedua hijriyah.

Beberapa agen perjalanan bahkan menambahkan destinasi wisata ke negara lain dalam paket umroh mereka. Di antaranya ke Turki, Dubai, dan Eropa Barat. Mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah yang menjadi bukti kejayaan Islam di masa lampau.

Lengkap sudah keseruan berlibur sambil berumroh. Kekhusyukan wisata religius yang bersanding dengan keunikan wisata sejarah. Layak dicoba!