Musim di Korea untuk Wisata Korea
Memerhatikan musim sebelum jalan-jalan ke luar negeri merupakan hal mutlak yang tidak boleh diabaikan. Termasuk ketika Anda hendak tour ke Korea. Perbedaan cuaca dengan Indonesia membutuhkan adaptasi fisik yang baik. Belum lagi perbedaan tersebut dapat secara tidak langsung mengubah jadwal itinerary dan rencana perjalanan yang sudah disusun jauh-jauh hari.
Nah, musim di Korea untuk wisata Korea yang pas buat jalan-jalan, musim apa ya?
Berbeda dengan tanah air, negeri ginseng memiliki empat musim: musim dingin, musim panas, musim gugur, dan musim semi.
Dari semua musim tersebut, waktu terbaik untuk berlibur ke Korea adalah musim gugur. Kenapa? Sebab pada saat itu, cuaca di Korea sedang dalam puncak kehangatan. Tidak panas dan tidak dingin. Langit pun membiru, udara cerah, dan pemandangan di sekitar menjadi lebih cantik. Cocok sekali buat berkeliling.
Selain itu, biasanya pohon gingko dan pohon maple akan mengeluarkan dedaunan berwarna merah serta kuning. Membuat suasana kian menawan. Banyak pohon juga menggugurkan daun-daunnya.
Bahkan masyarakat Korea menyebut musim yang muncul di bulan Oktober ini sebagai Korea Month. Ketika musim gugur tiba, para penduduk akan menggelar sejumlah parade budaya besar-besaran selama sebulan penuh. Mereka juga merayakan panen berlimpah, seperti panen padi, ubi, buah apel, buah persik, dan buah Jujube. Ramai dan mengasyikkan!
Musim di Korea untuk wisata Korea yang tak kalah hebat ialah musim panas pada bulan Juli. Meski udaranya bisa sepanas di Indonesia, tapi Anda bisa mengikuti Boryeong Mud Festival. Semacam festival bermain lumpur yang biasa dipakai sebagai kosmetik. Musim semi di akhir bulan Maret hingga pertengahan April juga tidak boleh ditinggalkan. Inilah waktu terbaik untuk menyaksikan bunga sakura di negeri ginseng.
Adapun saat musim dingin tiba, sebaiknya Anda tidak berkunjung ke Korea. Biasanya suhu di sana bisa mencapai minus 10 derajat. Banyak tempat wisata yang ditutup. Alih-alih berlibur, bisa jadi Anda malah terjebak di penginapan.