Jelajah Pasar Tsukiji : Mencicipi Olahan Ikan Segar Langsung Dari Tempatnya
Di jantung ibukota Jepang yang super sibuk, berdiri megah sebuah pasar pusat grosir ikan terbesar dan terbersih di dunia. Ialah Pasar Tsukiji (Tsukiji Fish Market).
Setiap hari, pasar tertua di negeri sakura ini dijejali banyak orang. Bukan hanya mereka yang ingin membeli ikan, tetapi juga oleh para wisatawan yang dibuat penasaran. Tak heran, pasar ini telah menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Tokyo.
Beroperasi resmi pada 2 Februari 1935, Pasar Tsukiji merupakan satu di antara sebelas pasar pusat grosir yang hadir di kota Metropolitan Tokyo. Lokasinya terletak di kawasan Tsukiji, distrik kota Chuo, Tokyo. Buka setiap pagi, kecuali hari Minggu, hari libur, dan hari Rabu (hari libur pasar di Jepang).
Di sini, sekitar 2.080 ton hasil laut dan 1.180 ton sayur serta buah dilelang setiap hari. Kalau Anda ingin menyaksikan proses pelelangan tersebut, datanglah pagi-pagi buta. Itu pun Anda harus pandai menyelinap. Membludaknya wisatawan yang ingin melihat prosesi ini ternyata berdampak buruk pada masalah sanitasi. Sehingga pada wisatawan tidak diizinkan lagi memasuki tempat pelelangan.
Lelang biasanya akan dilangsungkan dari pukul 5 hingga 7 pagi. Namun, ribuan ikan tuna yang akan dilelang tersebut sudah mulai berdatangan sejak pukul 5 sore kemarinnya. Kemudian dipamerkan kepada peserta lelang pada pukul 3 dini hari. Antara pukul 8 hingga pukul 10, Pasar Tsukiji akan ramai oleh truk yang keluar-masuk membawa ikan-ikan hasil lelang itu.
Uniknya, banyak pedagang yang berani bayar mahal saat pelelangan tersebut, loh. Contohnya terjadi pada Januari 2016 lalu. Seorang bos restoran sushi Sushi-Zanmai, Kiyoshi Kimura, rela menggelontorkan uang 14 juta yen atau setara 1,6 miliar rupiah untuk seekor ikan tuna sirip biru besar dengan bobot 200 kilogram. Wow!
Selain melihat serunya pelelangan, di tempat ini Anda juga bisa membeli berbagai hasil laut nan segar. Mau mencicipi langsung pun boleh. Ikan-ikan ini masih bersih, langsung diambil dari tempatnya, dan tentu saja lezat.
Tapi jika Anda tidak suka makanan mentah, tenang saja! Beragam restoran di luar kawasan Pasar Tsukiji siap menawarkan aneka makanan hasil olahan ikan.
Misalnya, ada toko Tsukiji Nisshin Tasuke yang menjual sate belut bakar lengkap dengan bumbu kecap shoyu manis. Harganya pun murah, cuma 100 yen per tusuk. Nggak memberatkan biaya wisata Anda, kan?
Mampir juga Aji-no-Hamato Tsukiji Honten. Di toko berusia 80 tahun ini, tersedia berbagai olahan ikan kering, ikan acar, gorengan ikan, cumi-cumi, dan jagung ala negeri matahari terbit.
Atau mau cemilan yang lebih gurih? Datang saja ke Sanoki-ya dan menjajal lezatnya Taiyaki. Sejenis kue tradisional Jepang yang diisi kacang merah. Menariknya, kue ini dipanggang di atas cetakan berbentuk ikan. Kawaii!
Bukan hanya bertema ikan, beberapa restoran juga menyajikan kuliner lain yang tentu wajib Anda coba selama Tour ke Jepang.
Ada restoran yang menyuguhkan masakan dari unggas. Ada pula yang menjual mie Cina dan Gyu Don (semangkuk nasi yang atasnya diberi daging sapi serta sayuran). Sebagian lagi ada yang menyediakan aneka sandwich, nasi, sate daging sapi panggang, hingga omelet.
Yang pasti, travel ke Jepang semacam ini akan terus memanjakan lidah dan perut Anda.
Untuk mengakses Pasar Tsukiji sangat mudah. Pasar ini dapat dicapai dari tempat mana pun di Tokyo. Dari Stasiun Shinjuku misalnya, Anda bisa naik subway Toei Oedo Line menuju Stasiun Tsukiji Shijou. Lalu berjalan kaki sekitar 10 menit. Dari Stasiun Tokyo, bisa juga naik kereta JR Musashino Line ke Hachobori. Lalu pindah ke Subway Hibiya Line, ambil kereta Tokyo Metro Hibiya Line. Selanjutnya turun di Stasiun Tsukiji.
Pada bulan November 2016 lalu, rencananya pasar ini akan direlokasi sebagai bagian dari persiapan Tokyo menjadi tuan rumah Olimpiade 2020. Sampai tips wisata ke Jepang ini ditulis, proses relokasi tersebut masih ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Menurut berita, Pasar Tsukiji akan dipindah ke Pasar Toyosu yang memiliki gedung lebih besar dan fasilitas penunjang yang lebih memadai.
So, perbarui terus informasi Anda sebelum berangkat ke Jepang, ya.